KEKAISARAN ROMAWI
Posted in
Label:
sejarah
Kamis, 23 Juli 2009
Kekaisaran Romawi adalah sebuah entitas politik yang pernah berkuasa di Italia saat ini dengan Roma sebagai pusat pemerintahannya. Walaupun kota Roma telah berdiri sejak tahun 753 SM, perlu waktu 500 tahun bagi pemerintah Romawi untuk meneguhkan kekuasaannya hingga melewati semenanjung Italia.
Dalam proses memperluas kekuasaannya, Romawi berbenturan dengan Kartago (pemerintahan yang didirikan tahun 814 SM oleh bangsa Fenisia). Akibatnya, keduanya berperang dalam sebuah peperangan yang disebut Perang Punic (264-241 SM). Perang ini berakhir dengan direbutnya kota Kartago oleh Romawi pada tahun 146 SM, yang menandai permulaan dari dominasi pemerintahan Romawi di Eropa, yang terus berkuasa dengan kekuasaan tertinggi selama enam abad berikutnya.Pembubaran Republik Romawi (50 SM)
Julius Caesar, pencetus Kekaisaran Romawi
Julius Caesar dikenang sebagai kaisar Romawi paling sempurna (walaupun Roma masih merupakan sebuah republik semasa hidupnya dan jabatan kaisar belum dibentuk hingga ia meninggal). Ia memerintah Republik Romawi mulai tahun 102-44 SM.
Kekuasaan yang dimiliki Julius Caesar didapatkannya ketika ia masih menjabat sebagai salah satu anggota Triumvirat (sebuah dewan pemerintahan yang terdiri atas tiga serangkai, ketika itu : Caesar, Pompeius dan Crassus) sebagai pemimpin militer. melalui sebuah kudeta melawan anggota Triumvirat lainnya. Setelah kudetanya berhasil, ia memecat Pompei(106-48 SM). dan mengabaikan hukum pemerintahan republik itu, menjadikannya sebagai penguasa dengan kekuasaan mutlak. Ia terus memerintah sampai tewas dibunuh pada tahun 44 SM.
Dengan dikalahkannya Kartago, Roma mulai angkuh dan berniat menaklukan dan memerintah sebanyak mungkin wilayah di dunia yang sudah dikenal ketika itu. Di tangan Julius Caesar bangsa romawi mulai mewujudkan mimpinya. Ia mendesak perbatasan Romawi ke luar sehingga kekuasaannya menjadi lebih luas dibandingkan setiap kaisar Romawi lain.
Julius Caesar mengubah perjalanan sejarah Roma - dan tentu saja, sejarah Eropa. Di Roma sendiri, ia menggulingkan pemerintahan republik dan menciptakan jabatan yang menurut faktanya adalah seorang kaisar, yang dijadikan jabatan resmi oleh kemenakannya Octavianus (63 SM-14 Masehi) ketika ia memegang kekuasaan setelah kematian pamannya. Tatkala Caesar baru mulai memerintah, Roma adalah penguasa utama di Laut Tengah. Pada waktu kematiannya, Roma juga menjadi pemerintahan adikuasa yang pertama di Eropa-atau boleh jadi di seluruh dunia.
Kelahiran Kekaisaran Romawi (30 SM)
Kaisar Augustus, Kaisar pertama sekaligus pendiri Kekaisaran Romawi Setelah Julius Caesar tewas, ia digantikan oleh kemenakannya yang bernama Octavianus. Namun pada awal pemerintahannya, Octavianus mendapat banyak perlawanan dari saingan-saingannya. Oleh karenanya, ia sepakat untuk memerintah sebagai bagian dari sebuah Triumvirat (sebuah dewan pemerintahan yang terdiri atas tiga serangkai) bersama-sama Marcus Lepidus (?-13 SM) dan Marcus Antonius (83-30 SM).
Namun sekali lagi, pemerintahan Triumvirat ini tidak cukup berhasil, sehingga menimbulkan pemberontakan yang dipimpin Gaius Cassius dan Markus Yunius Brutus. Setelah pemberontak berhasil dihancurkan, Triumvirat sepakat untuk membagi kekuasaan secara geografis, dengan Octavianus di Eropa, Lepidus di Afrika dan Antonius di Mesir.
Di Mesir, Markus Antonius mengawali pemerintahannya di kota kosmopolitan Alexandria, disana ia bertemu dengan ratu Mesir Cleopatra (69-30 SM) yang kemudian ia nikahi. Ia menetapkan ketiga anaknya sebagai penggantinya dan sering kali ia menghadiahi istrinya dengan benda-benda yang mahal, bahkan timbul kabar angin bahwa ia akan menghadiahkan kota Roma (yang dikuasai Octavianus) kepada Cleopatra, sebagai hadiah.
Ketika kabar angin itu merebak dan terdengar oleh Octavianus, ia menjadi berang dan mendeklarasikan perang. Kedua belah pihak berhadapan muka di Pertempuran Actium Pada tahun 31 SM. Pada pertempuran itu, pasukan Anthony berhasil di desak dan di kalahkan (Anthony dan Cleopatra kemudian mengakhiri hidup mereka dengan bunuh diri pada tahun 30 SM. Octavianus mendeklarasikan dirinya sebagai kaisar romawi dengan menyandang nama baru, Kaisar Augustus. Dengan pendeklarasian ini, maka Kekaisaran Romawi resmi didirikan.
Tahun empat kaisar (Year of the four emperors) (69 Masehi)
Setelah Kasiar Nero meninggal karena bunuh diri pada tahun 68, meletuslah suatu perang saudara di Kekaisaran Romawi (perang saudara pertama sejak kematian Antonius pada tahun 30 SM), masa yang dikenal juga dengan sebutan Tahun empat Kaisar (Year of the four emperors). Antara bulan Juni 68 hingga bulan Desember 69, Kaisar Romawi berganti hingga 3 kali dalam satu tahun (Nero digantikan Galba, Galba digantikan Otho, Otho digantikan Vespasian, penguasa pertama dari dinasti Flavian). Periode perang saudara ini sendiri dianggap menjadi awal catatan hitam dalam sejarah Kekaisaran Romawi, karena akibat yang ditimbulkannya berimplikasi besar pada kestabilan politik dan militer Roma saat itu.
Krisis Pada Abad ke-3 (253 - 284)
Setelah Augustus mendeklarasikan berakhirnya perang saudara pada abad ke-1 Sebelum Masehi, Kekaisaran Romawi mengalami periode dimana perluasan daerah, kedamaian, dan kemakmurah ekonomi terasa diseluruh penjuru Kekaisaran (Pax Romana). Namun pada abad ke-tiga, Kekaisaran dihadapkan pada sebuah krisis dimana serangan bangsa bar-bar, perang saudara, dan hiperinflasi terjadi dalam waktu yang bersamaan dan terus menerus, yang hampir menyebabkan runtuhnya Kekaisaran Romawi.
Kekacauan ini sala satunya disebabkan karena tidak adanya suatu sistem yang jelas yang mengatur tentang pergantian kekuasaan (succesion) sejak Augustus meninggal tanpa menunjuk penerus Kekaisaran (normalnya, kekuasaan akan diserahkan kepada anak sang kaisar, namun saat itu Augustus tidak memiliki anak). Hal ini menyebabkan kekacauan saat pergantian kekaisaran pada abad ke-1 dan ke-2, namun biasanya kekacauan yang terjadi tidak berlangsung lama.
Pada abad ke-3 ini, puncak kekaisaran dipimpin sekurang-kurangnya 25 Kaisar antara tahun 235 - 284 (biasa disebut Kaisar-Militer (Soldier-Emperor). Kebanyakan dari 25 kaisar ini tewas dibunuh atau terbunuh dalam konflik abad ke-3 ini. periode ini dianggap berakhir setelah Diocletian berkuasa.
Penyebaran Agama Kristen di Romawi
Kurang lebih tiga abad setelah kematian Kaisar Augustus (wafat pada tahun 14 Masehi), Roma yang berbentuk kekaisaran telah berkembang dengan pesatnya. Dengan wilayah yang luas dan kekuatan militer yang tak terkalahkan, kekaisaran Romawi menjadi kekaisaran terbesar di dunia yang telah dikenal ketika itu, masa yang biasa disebut Pax Romana, di mana pun terwujud.
Konstantin yang agung, atau dikenal juga dengan sebutan Konstantin I Pada saat inilah, agama Kristen mulai tumbuh dan berkembang di Roma. Tidak seperti agama-agama sebelumnya, yang diwariskan dari generasi ke generasi sebagai ciri-ciri budaya suatu bangsa, agama Kristen secara aktif mempertobatkan mereka yang belum percaya. Agama Kristen bermula dari Timur Tengah dan menyebar hingga ke Yunani dan Mesir. Para utusan Injil Kristen terutama murid Yesus, Petrus (?-67 Masehi), perintis penyebaran agama Kristen, bersama-sama Saulus dari Tarsus (5-67 Masehi), kini dikenal sebagai Paulus, memberitakan agama yang baru itu ke seluruh wilayah Kekaisaran dan bahkan sampai ke Roma.
Pada awalnya, kedatangan agama baru ini bisa ditoleransi oleh orang Romawi. Namun pada perkembangan selanjutnya, orang Romawi mulai khawatir akan penyebaran agama Kristen yang begitu cepatnya. Mereka mengkhawatirkan agama ini akan memecahbelah persatuan bangsa Romawi. Maka dimulailah pembantaian terhadap orang-orang yang memeluk agama Kristen. Mereka dibunuh, ditindas atau dijadikan umpan singa di arena sirkus. Meskipun demikian, gerakan-gerakan bawah tanah orang Kristen tetap aktif menyebarkan agama, mereka menjadikan Roma sebagai pusat gerakan mereka.
Hingga suatu ketika, keadaan ini berubah ketika Constantinus (280-337 Masehi), yang memeluk agama Kristen, berkuasa. Di bawah kepemimpinannya, agama yang awalnya ditentang ini, mulai diterima dan bahkan dikembangkan. Bahkan, ia sempat menjadi penengah dalam sebuah perselisihan serius mengenai doktrin antara golongan barat dan timur dalam Gereja. Ia mengundang para uskup yang mewakili kedua golongan itu untuk menghadiri sebuah Konsili Nicea tahun 325 Masehi. Di sana perbedaan-perbedaan di antara mereka diselesaikan. Pengakuan Iman Nicea, yang naskahnya dibuat pada konferensi tersebut, menetapkan keyakinan-keyakinan Kristen yang mendasar yang dapat disepakati kedua golongan.
Selanjutnya, Constantinus mengambil sejumlah langkah untuk menyelamatkan orang Kristen dari kehancuran, baik sebagai akibat penganiyayaan eksternal ataupun perselisihan internal. Ia juga menetapkan agama Kristen sebagai agama negara di seluruh pemerintahan Kekaisaran Romawi.
Karena jasa-jasanya itulah, agama tersebut mulai tersebar bahkan menjadi dominan di seluruh Eropa (karena ketika itu, Romawi menguasai hampir seluruh daratan Eropa). Pembagian Kekaisaran Romawi yang tunggal menjadi dua (Kekaisaran Romawi Barat dan Kekaisaran Romawi Timur) terjadi sekitar tahun 395 setelah kematian Thedosius I. Pembagian kekuasaan ini dilakukan melalui serangkaian peristiwa yang saling terkait.
Pembagian Wilayah oleh Diocletian (305).
Kaisar Romawi ketika itu, Diocletian mulai mengalami kesulitan-kesulitan yang serus dalam menjalankan pemerintahannya diatas daerah yang sangat luas, kesulitan ini di antaranya :
Daerah yang terlalu luas mengakibatkan koordinasi pusat dengan daerah lainnya terhambat, perlu waktu berbulan-bulan agar maklumat atau hukum dari pusat pemerintahan samapai ke daerah terpencil.
Daerah yang terlalu luas itu juga mengakibatkan rendahnya pengawasan dan penjagaan dari serangan bangsa lain seperti Goth, Visigoth, Vandal dan Frank.
Diocletian melihat bahwa Kekaisaran Romawi tidak akan bisa bertahan jika dipimpin oleh satu pemerintahan saja, maka ia pun membagi Kekaisaran menjadi dua pada sekitar daerah timur Italia (lihat), dan menyebut pemimpinnya dengan sebutan Augustus
Kekaisaran Romawi Bagian Barat dengan Diocletian sebagai Augustus bagi Wilayah Barat
Kekaisaran Romawi Bagian Timur dengan Maximian, sahabat karib Diocletian, sebagai Augustus wilayah Wilayah Timur
Walaupun begitu, kekaisaran Romawi pada saat ini tetap menjadi suatu Kekaisaran tunggal, pemisahan menjadi Kekaisaran Romawi Barat dan Kekaisaran Romawi Timur terjadi pada masa kepemimpinan Theodisius I. Tetrachy (Empat Pemimpin)(285 – 324)
Diocletian, pencetus pemisahan wilayah Romawi.
Setelah wilayah Kekaisaran Romawi dibagi menjadi dua wilayah. Pada tahun 293 masing-masing Augustus memilih kaisar muda yang disebut Caesar (bedakan antara Kaisar (Emperor) dengan Caesar) sebagai pembantu urusan administratif dan sebagai penerus Kekaisaran jika mereka meninggal; Galerius menjadi Caesar dibawah Dioclotian dan Constantius Chlorus dibawah Maximian. Konstitusi ini disebut Tetrachy dalam ilmu pemerintahan modern.
Pada awalnya, sistem ini cukup berhasil mencegah kehancuran Kekaisaran Roma. Penurunan kekuasaan pun berlangsung dengan damai. Setiap Caesar, dari barat ataupun timur, menggantikan Augustus masing-masing dan mengangkat Caesar Baru; Galerius mengangkat keponakannya Maximinus, dan Constantius mengangkat Flavius Valerius Severus sebagai Caesar nya. Namun keadaan berubah ketika Constantius Chlorus meninggal pada tanggal 25 Juli 306. Pasukan Constantius di daerah Eboracum segera mengangkat Constantine, anak Constantius, sebagai Augustus. Dan pada bulan agustus di tahun yang sama, Galerius juga memutuskan untuk mengangkat Severus menjadi Augustus.
Ketika ketidakpuasan merajalela, Roma dihadapkan pada sebuah revolusi yang menginkan Maxentius anak Maximian, menjadi Augustus (akhirnya ia menjadi Augustus pada tanggal 28 Oktober 306). Berbeda dengan yang lainnya, pengangkatan Maxentius ini didukung oleh pasukan Praetorian. Hal ini menyebabkan Kekaisaran memiliki 5 pemimpin: Empat Augustus (Galerius, Constantine, Severus dan Maxentius) dan seorang Caesar (Maximinus)
Dan pada tahun 307, Maximian juga memproklamirkan dirinya sebagai Augustus, bersebelahan dengan anaknya Maxentius (sehingga secara total, ada 6 orang Augustus di Kekaisaran Romawi yaitu : Maximinus, Maximian, Maxitius, Galerius, Constantine dan Severus). Namun hal ini tidak disetujui oleh Galerius dan Severus, sehingga menimbulkan perang saudara di daerah Italia. Akhirnya, Serverus terbunuh di tangan Maxentius pada tanggal 16 September 307. Keduanya (Maximinus dan Maxentius) pun berusaha memikat Constantine untuk bekerjasama dengan cara menjodohkan Constantine dengan Fausta, anak Maximian sekaligus kakak kandung Maxentius.
Keadaan semakin rumit ketika Domitius Alexander, Vicarius (semacam Gubernur) dari Provinsi Afrika memproklamirkan diri sebagai Augustus pada 308. Melihat perkembangan ini, maka diadakanlah Kongres Carnuntum yang dihadiri oleh Diocletian, Maximian, and Galerius. Kongres ini menghasilkan keputusan antara lain :
Galerius menjadi Augustus di Kekaisaran Romawi Wilayah Timur
Maximinus menjadi Caesar di Kekaisaran Romawi Wilayah Timur
Maximian Dipecat
Maxentius tidak diakui, kepemimpinannya dianggap illegal
Constantine mendapat pengakuan, namun jabatannya di turunkan menjadi Caesar di Kekaisaran Romawi Bagian Barat
Licinius menggantikan Maximian sebagai Augustus di Kekaisaran Romawi Wilayah Barat
Namun masalah terus berlanjut. Maximinus menuntut agar gelarnya sebagai Augustus dikembalikan. Akhirnya dia memproklamirkan dirinya kembali sebagai Augustus pada tanggal 1 Mei 310. Diikuti oleh Maximian yang memproklamairkan dirinya, untuk yang ketiga kalinya, menjadi Augustus. Namun ia (Maximian) tewas dibunuh oleh menantu-nya sendiri, Constantine, pada bulan Juli 310. Pada akhir tahun 310, Kekaisaran Romawi masih dipimpin oleh 4 Augustus resmi (Galerius, Maximinus, Constantine, dan Licinius) dan seorang Augustus ilegal (Maxentius)
Galerius tewas pada bulan Mei 311 meninggalkan Maximinus sebagai penguasa tunggal Kekaisaran Romawi Wilayah Timur. Disaat bersamaan, Maxentius mendeklarasikan perang terhadap Constantine, yang telah membunuh ayahnya (Maximian adalah ayah kandung Maxentius). Namun peperangan itu menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Ia tewas dalam suatu pertempuran melawan Constantine, Pertempuran di Jembatan Milvian, pada tanggal 28 Oktober 312.
Akibat kematian Maxentius, Augusti (kata jamak dari Augustus) hanya bersisa 3 orang; Maximinus, Constantine, dan Licinius. Licinius kemudian menikahi Constantia, adik Constantine, untuk mengikat persahabatan dengan Constantine.
Pada bulan Agustus 313, Maximinus tewas di daerah Tarsus, Cilicia. Augusti yang tersisa (Licius dan Constantine) akhirnya sepakat membagi 2 wilayah Kekaisaran Romawi, seperti yang dilakukan oleh Diocletian; Constantine di Kekaisaran Romawi Bagian Barat, dan Lucius di Kekaisaran Romawi Bagian Timur.
Pembagian kekuasaan ini berlangsung selama sepuluh tahun. Samapai pada tahun 324, peperangan antara dua Augusti yang tersisa terjadi. Peperangan ini berakhir dengan kekalahan Lucius, menjadikan Constantine sebagai penguasa tunggal di seluruh Kekaisaran Romawi.
Kemudian Constantine memutuskan bahwa Kekaisaran yang hampir musnah ini, membutuhkan ibukota baru sebagai pusat pemerintahan. Ia memutuskan memindahkan pusat pemerintahan ke Kota kuno Byzantium dan merubah namanya menjadi Nova Roma (namun dikemudian hari, kota ini dikenal dengan Constantinople, kota Constantine). Constantineople terus menjadi pusat pemerintahan Constantine yang agung sampai kematiannya pada tanggal 22 Mei 337.
Theodosius I, Kaisar Terakhir (395)
Pada tahun 392, Valentinian tewas di Vienne. Theodosius I menggantikan dia, memerintah seluruh Kekaisaran Romawi. Theodosius mempunyai dua putra (Arcadius dan Honorius) dan seorang putri bernama Pulcheria, dari istri pertamanya, Aelia Flacilla. Putri dan istrinya pertamanya kemudian tewas pada tahun 385. Dari istri keduanya, Galla, dia mendapatkan seorang putri, Galla Placidia, ibu dari Valentinian III, seseorang yang kemudian menjadi Kaisar di Kekaisaran Romawi Barat.
Setelah kematiannya pada tahun 395, kekuasaannya dibagi kepada dua anaknya Arcadius dan Honorius; Arcadius menjadi penguasa Kekaisaran Romawi Timur, dengan ibukota Konstantinopel, dan Honorius menjadi penguasa di Barat, dengan ibukota Milan. Pembagian ini dianggap sebagai akhir dari Kekaisaran Romawi yang Tunggal.
Pertempuran Adrianople (378)
Pertempuran Adrianople (9 Agustus 378) adalah pertempuran antara Tentara Romawi yang dipimpin Kaisar Valens dan suku Jerman (Germanic Tribes, kebanyakan berasal dari suku Visigoths dan Ostrogoths) dipimpin oleh Fritigern. Pertempuran terjadi di daerah Adrianople dan berakhir dengan kekalahan telak Kekaisaran Romawi. Pertempuran ini mengakibatkan tewasnya Kaisar Valens.
Daftar pemimpin pemerintahan
Catatan : Tahun yang tertulis adalah tahun jabatan (bukan tahun kelahiran - kematian)
Pencetus dan pendiri Kekaisaran Romawi (49 SM - 14 Masehi)
Caesar konsul (59 SM), diktator (49 - 44 SM)
Triumvirat : Octavianus, Markus Antonius, Markus Lepidus (44SM - 27 SM)
Octavianus, (27 SM - 14 Masehi)
Dinasti Julio-Claudian (14-69 Masehi)
Tiberius (14 - 37 Masehi)
Caligula (37 - 41)
Claudius (41 - 54)
Nero (54 - 68)
Tahun Empat Kaisar (Year of Four Emperor) 68-69
Galba (68 Masehi)
Otho (68 Masehi)
Vitellius (68 Masehi)
Vespasianus (69 - 79)
Dinasti Flavianus (69 - 96)
Vespasianus (69 - 79): Kaisar 69 - 79
Titus (79 - 81)
Domitianus (81 - 96)
5 Kaisar Baik (Five Good Emperor) dan Dinasti Antoninus (96 – 180)
Nerva (96 - 98), salah satu dari 5 Kaisar baik
Trajanus (98 - 117), salah satu dari 5 Kaisar baik
Hadrianus (117 - 138), salah satu dari 5 Kaisar baik
Antoninus Pius (138 - 161), salah satu dari 5 Kaisar baik
Markus Aurelius (161 - 180), salah satu dari 5 Kaisar baik
Commodus (180 - 192)
Dinasti Severanus (193 – 235)
Septimius Severus (193 - 211)
Caracalla (211 – 217)
Macrinus (217 – 218)
Elagabalus (218 – 222)
Alexander Severus (222 – 235)
Krisis di Abad Ketiga (235–284)
Catatan : Krisis abad ke-3 biasa digunakan untuk menggambarkan sebuah keadaan kacau di Kekaisaran Romawi antara tahun 235 dan 284, yang hampir menyebabkan kehancuran Kekaisaran Romawi. Pada periode ini, Kekaisaran dipimpin oleh kira-kira 25 Kaisar. Periode ini dianggap berakhir setelah Diocletian berkuasa. Diocletian, membagi Kekaisaran Romawi menjadi dua.
Tetrachy (285 – 324) dan Constantine (324 - 337)
Diocletian, Augustus Wilayah Timur
Maximian, Augustus Wilayah Barat
Galerius, Caesar Wilayah Timur
Constantius Chlorus, Caesar Wilayah Barat
Constantinus
Anak-anak Constantinus (337 - 361)
Constantius II berkuasa di Kekaisaran Romawi Wilayah Timur
Constantine II dan Constans, berkuasa di Kekaisaran Romawi Wilayah Barat
Catatan : Constantine II dan Constans kemudian tewas, meninggalkan Constantius II sebagai penguasa tunggal.
Julian Dan Jovian (361 - 364)
Julian
Jovian
Dinasti Valentinian (364 – 392)
Valentinian I berkuasa di Kekaisaran Romawi Wilayah Barat
Valens berkuasa di Kekaisaran Romawi Wilayah Barat
Valentinian II dan Gratian
Kaisar Terakhir (392 - 395)
Theodosius I, sebelum akhirnya Kekaisaran Tunggal Romawi dipecah menjadi dua, antara Kekaisaran Romawi Barat yang berpusat di Roma, dengan Kekaisaran Romawi Timur yang berpusat di Constantinople.
BANK
Posted in
Label:
ekonomi
BANK
DEFINITION OF BANK
The bank was a place where money was kept and lent.
According to regulations of Republic Of Indonesia No.10 in 1998 on November 10 1998 about banking, that was meant by the bank is the company that assembled the fund from the community in the form of savings and distributed him to the community in the form of credit and or other forms in order to increase the level of life the many people.
From the understanding above could be explained in a manner still more areas again that the bank was the company that was involved in finance, meaning that the activity of banking always was linked in the financial field.
The main function of the bank is to provide the service be related to the storage the value and the expansion of credit. The evolution of the starting bank from the start of the article, and continued until whereed are you now the bank as the financial institution that provided the financial service..
Now the bank is the institution that held the bank's licence. The bank's licence was given by authoritarian the supervision of finance and gave the right to carry out the service of basic banking, as accepting savings and giving the loan. The bank's words came from the Italia language banca or money. Usually the bank produces the profit from the transaction cost on the service that was given and the flower from the loan
This changing activity is now known by the name of the Trader Foreign Currency (Money Changer). Afterwards in the further development, the operational activity developing banking still becomes the place of the depositing of money or that was acknowledged as this current the savings activity. It was following that the banking activity improved with the activity loan money. Money that was kept by the community, by banking was lent again to people that needed him. The bank's other services following in accordance with the development of the time and the requirement for the increasingly heterogenous community. The bank's words came from the Italia language banca or money. Usually the bank produces the profit from the transaction cost on the service.
The development of banking in Asia, Africa and America was brought by the European nation when carrying out the colonisation to his colony country was good in Asia, Africa and the American continent. When being investigated, the history was known by him banking was begun from the conversion of money service. So as in the history of banking, the meaning of the bank was known as the place table of conversion of money. In the history trip of the kingdom of the time previously possibly his conversion of money was carried out between the kingdom that one dnegan the other kingdom.
DEFINITION OF BANK
The bank was a place where money was kept and lent.
According to regulations of Republic Of Indonesia No.10 in 1998 on November 10 1998 about banking, that was meant by the bank is the company that assembled the fund from the community in the form of savings and distributed him to the community in the form of credit and or other forms in order to increase the level of life the many people.
From the understanding above could be explained in a manner still more areas again that the bank was the company that was involved in finance, meaning that the activity of banking always was linked in the financial field.
The main function of the bank is to provide the service be related to the storage the value and the expansion of credit. The evolution of the starting bank from the start of the article, and continued until whereed are you now the bank as the financial institution that provided the financial service..
Now the bank is the institution that held the bank's licence. The bank's licence was given by authoritarian the supervision of finance and gave the right to carry out the service of basic banking, as accepting savings and giving the loan. The bank's words came from the Italia language banca or money. Usually the bank produces the profit from the transaction cost on the service that was given and the flower from the loan
This changing activity is now known by the name of the Trader Foreign Currency (Money Changer). Afterwards in the further development, the operational activity developing banking still becomes the place of the depositing of money or that was acknowledged as this current the savings activity. It was following that the banking activity improved with the activity loan money. Money that was kept by the community, by banking was lent again to people that needed him. The bank's other services following in accordance with the development of the time and the requirement for the increasingly heterogenous community. The bank's words came from the Italia language banca or money. Usually the bank produces the profit from the transaction cost on the service.
The development of banking in Asia, Africa and America was brought by the European nation when carrying out the colonisation to his colony country was good in Asia, Africa and the American continent. When being investigated, the history was known by him banking was begun from the conversion of money service. So as in the history of banking, the meaning of the bank was known as the place table of conversion of money. In the history trip of the kingdom of the time previously possibly his conversion of money was carried out between the kingdom that one dnegan the other kingdom.
KONFIKS
Posted in
Label:
Bahasa Indonesia
Konfiks peN-an
Fungsi
Fungsi konfiks peN-an adalah membentuk kata benda (nominal).
Kata berafiks peN-an sejalan dengan kata-kata berafiks meN-, baik disertai atau tidak sufiks –i atau –kan.
Makna
1. Hal melakukan perbuatan.
Contoh:
pembelian : hal membeli
pemulangan : hal memulangkan
pendidikan : hal mendidik
2. Cara melakukan perbuatan.
Contoh:
- Penyajian makanan itu mengundang seleraku.
penyajian : cara menyajikan
- Materi yang dibawakan sangat menarik, tetapi penampilannya kurang baik.
penampilan : cara menampilkan
- pengaturan : cara mengatur
- pengiriman : cara mengirim
3. Hasil perbuatan atau apa-apa yang di ....
Contoh:
- Menurut pendengaran saya, anak itu termasuk siswa yang rajin dan berbakat.
pendengaran : hasil usaha mendengarkan atau apa-apa yang didengar
- Menurut penglihatan saya, benda terbang itu berbentuk seperti piring.
penglihatan : hasil usaha melihat atau apa-apa yang dilihat
- pemahaman : hasil usaha memahami atau apa-apa yang dipahami
- pengetahuan : hasil usaha mengetahui atau apa-apa yang diketahui
4. Alat yang digunakan untuk melakukan perbuatan.
Contoh:
- Pendengaran orang tua itu sudah tidak terang lagi.
pendengaran : alat untuk mendengar (telinga)
- Penglihatan kakek sudah agak kabur.
penglihatan : alat untuk melihat
5. Tempat melakukan perbuatan.
Contoh:
- Tersangka itu dibawa ke pengadilan.
pengadilan : tempat mengadili
- Di pengungsian ini, kami bertemu
pengungsian : tempat mengungsi
Konfiks per-an
Fungsi
Fungsi konfiks per-an adalah sebagai pembentuk kata benda (nominal).
Kata berafiks per-an sejalan dengan kata-kata berafiks ber-(an) dan kata kerja bentuk memper–(-kan, -i )
Makna
1. Perihal apa yang tersebut pada bentuk dasar.
Contoh:
- perindustrian : perihal industri
- perfilman : perihal film
- perbulutangkisan : perihal bulu tangkis
2. Hal atau hasil melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan.
Contoh:
- perbudakan : hal atau hasil memperbudak
- perhitungan : hal atau hasil berhitung
- perbaikan : hal atau hasil memperbaiki
3. Tempat melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan atau tempat apa yang tersebut pada bentuk dasar.
Contoh:
- peristirahatan : tempat beristirahat
- perhentian : tempat berhenti
- peribadatan : tempat beribadat
- perapian : tempat api
- persendian : tempat sendi
- perbatasan : tempat batas
4. Daerah yang berupa atau terdiri dari apa yang tersebut pada bentuk dasar.
Contoh:
- perkampungan : daerah berupa atau terdiri dari kampung; daerah kampung
- persawahan : daerah berupa atau terdiri dari sawah
- perairan : daerah berupa atau terdiri dari sawah
5. Berbagai-bagai atau bermacam-macam.
Contoh:
- Ribuan buku pelajaran yang bernilai ratusan juta rupiah berikut peralatan kantor dan lain-lain musnah terbakar.
peralatan : berbagai-bagai alat
- Mereka sedang mempersiapkan perbekalan MOS.
perbekalan : berbagai-bagai bekal
Konfiks ber-an
Fungsi
Fungsi konfiks ber-an adalah sebagai pembentuk kata kerja (verba).
Makna
1. Perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar dilakukan oleh banyak pelaku.
Contoh:
- berdatangan : (banyak pelaku) datang
- berguguran : (banyak pelaku) gugur
- bermunculan : (banyak pelaku) muncul
2. Perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar dilakukan berulang-ulang.
Contoh:
- berloncatan : meloncat berkali-kali
- bergulingan : berguling berkali-kali
- bergoyangan : bergoyang berkali-kali
3. Saling.
Contoh:
- bersentuhan : saling menyentuh
- bertabrakan : saling menabrak
- berkirim-kiriman : saling mengirim
- berpandang-pandangan : saling memandang
Konfiks se-nya
Fungsi
Fungsi konfiks se-nya adalah sebagai pembentuk kata keterangan (adverbia).
Pada umumnya, kata berafiks se-nya berkombinasi dengan proses perulangan.
Makna
Konfiks se-nya menyatakan makna tingkat paling tinggi yang dapat dicapai’ atau lazim disebut superlatif’.
Contoh:
- sepenuh-penuhnya : tingkat penuh yang paling tinggi yang dapat dicapai;
sepenuh mungkin
- setinggi-tingginya : tingkat tinggi yang paling tinggi yang dapat dicapai;
setinggi mungkin
- sedapat-dapatnya : tingkat dapat atau kemampuan yang paling tinggi yang
dapatdicapai; sedapat mungkin
Fungsi
Fungsi konfiks peN-an adalah membentuk kata benda (nominal).
Kata berafiks peN-an sejalan dengan kata-kata berafiks meN-, baik disertai atau tidak sufiks –i atau –kan.
Makna
1. Hal melakukan perbuatan.
Contoh:
pembelian : hal membeli
pemulangan : hal memulangkan
pendidikan : hal mendidik
2. Cara melakukan perbuatan.
Contoh:
- Penyajian makanan itu mengundang seleraku.
penyajian : cara menyajikan
- Materi yang dibawakan sangat menarik, tetapi penampilannya kurang baik.
penampilan : cara menampilkan
- pengaturan : cara mengatur
- pengiriman : cara mengirim
3. Hasil perbuatan atau apa-apa yang di ....
Contoh:
- Menurut pendengaran saya, anak itu termasuk siswa yang rajin dan berbakat.
pendengaran : hasil usaha mendengarkan atau apa-apa yang didengar
- Menurut penglihatan saya, benda terbang itu berbentuk seperti piring.
penglihatan : hasil usaha melihat atau apa-apa yang dilihat
- pemahaman : hasil usaha memahami atau apa-apa yang dipahami
- pengetahuan : hasil usaha mengetahui atau apa-apa yang diketahui
4. Alat yang digunakan untuk melakukan perbuatan.
Contoh:
- Pendengaran orang tua itu sudah tidak terang lagi.
pendengaran : alat untuk mendengar (telinga)
- Penglihatan kakek sudah agak kabur.
penglihatan : alat untuk melihat
5. Tempat melakukan perbuatan.
Contoh:
- Tersangka itu dibawa ke pengadilan.
pengadilan : tempat mengadili
- Di pengungsian ini, kami bertemu
pengungsian : tempat mengungsi
Konfiks per-an
Fungsi
Fungsi konfiks per-an adalah sebagai pembentuk kata benda (nominal).
Kata berafiks per-an sejalan dengan kata-kata berafiks ber-(an) dan kata kerja bentuk memper–(-kan, -i )
Makna
1. Perihal apa yang tersebut pada bentuk dasar.
Contoh:
- perindustrian : perihal industri
- perfilman : perihal film
- perbulutangkisan : perihal bulu tangkis
2. Hal atau hasil melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan.
Contoh:
- perbudakan : hal atau hasil memperbudak
- perhitungan : hal atau hasil berhitung
- perbaikan : hal atau hasil memperbaiki
3. Tempat melakukan perbuatan yang tersebut pada kata yang sejalan atau tempat apa yang tersebut pada bentuk dasar.
Contoh:
- peristirahatan : tempat beristirahat
- perhentian : tempat berhenti
- peribadatan : tempat beribadat
- perapian : tempat api
- persendian : tempat sendi
- perbatasan : tempat batas
4. Daerah yang berupa atau terdiri dari apa yang tersebut pada bentuk dasar.
Contoh:
- perkampungan : daerah berupa atau terdiri dari kampung; daerah kampung
- persawahan : daerah berupa atau terdiri dari sawah
- perairan : daerah berupa atau terdiri dari sawah
5. Berbagai-bagai atau bermacam-macam.
Contoh:
- Ribuan buku pelajaran yang bernilai ratusan juta rupiah berikut peralatan kantor dan lain-lain musnah terbakar.
peralatan : berbagai-bagai alat
- Mereka sedang mempersiapkan perbekalan MOS.
perbekalan : berbagai-bagai bekal
Konfiks ber-an
Fungsi
Fungsi konfiks ber-an adalah sebagai pembentuk kata kerja (verba).
Makna
1. Perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar dilakukan oleh banyak pelaku.
Contoh:
- berdatangan : (banyak pelaku) datang
- berguguran : (banyak pelaku) gugur
- bermunculan : (banyak pelaku) muncul
2. Perbuatan yang tersebut pada bentuk dasar dilakukan berulang-ulang.
Contoh:
- berloncatan : meloncat berkali-kali
- bergulingan : berguling berkali-kali
- bergoyangan : bergoyang berkali-kali
3. Saling.
Contoh:
- bersentuhan : saling menyentuh
- bertabrakan : saling menabrak
- berkirim-kiriman : saling mengirim
- berpandang-pandangan : saling memandang
Konfiks se-nya
Fungsi
Fungsi konfiks se-nya adalah sebagai pembentuk kata keterangan (adverbia).
Pada umumnya, kata berafiks se-nya berkombinasi dengan proses perulangan.
Makna
Konfiks se-nya menyatakan makna tingkat paling tinggi yang dapat dicapai’ atau lazim disebut superlatif’.
Contoh:
- sepenuh-penuhnya : tingkat penuh yang paling tinggi yang dapat dicapai;
sepenuh mungkin
- setinggi-tingginya : tingkat tinggi yang paling tinggi yang dapat dicapai;
setinggi mungkin
- sedapat-dapatnya : tingkat dapat atau kemampuan yang paling tinggi yang
dapatdicapai; sedapat mungkin
PENCEMARAN UDARA
Posted in
Label:
Geografi
Pencemaran udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Sumber
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global, perubahan iklim dan deplesi ozon di stratosfer semakin meningkat.
Sumber
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global, perubahan iklim dan deplesi ozon di stratosfer semakin meningkat.
Kegiatan manusia
• Transportasi
• Industri
• Pembangkit listrik
• Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar)
• Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
Sumber alami
• Gunung berapi
• Rawa-rawa
• Kebakaran hutan
• Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
Sumber-sumber lain
• Transportasi amonia
• Kebocoran tangki klor
• Timbulan gas metana dari lahan uruk/tempat pembuangan akhir sampah
• Uap pelarut organik
Sumber alami
• Gunung berapi
• Rawa-rawa
• Kebakaran hutan
• Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
Sumber-sumber lain
• Transportasi amonia
• Kebocoran tangki klor
• Timbulan gas metana dari lahan uruk/tempat pembuangan akhir sampah
• Uap pelarut organik
Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
Studi ADB memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun 2015.
Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
Hujan asam
pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
• Mempengaruhi kualitas air permukaan
• Merusak tanaman
• Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
• Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
• Pencairan es di kutub
• Perubahan iklim regional dan global
• Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahri tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
Ada lima dasar dalam mencegah atau memperbaiki pencemaran udara berbentuk gas.
1. Absorbsi. Melakukan solven yang baik untuk memisahkan polutan gas dengan konsentrasi yang cukup tinggi. Biasanya absorbennya air, tetapi kadang-kadang dapat juga tidak menggunakan air (dry absorben).
2. Adsorbsi. Mempergunakan kekuatan tarik-menarik antara molekul polutan dan zat adsorben. Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap polutan. Berbagai tipe adsorben antara lain Karbon Aktif dan Silikat.
3. Kondensasi. Dengan kondensasi dimaksudkan agar polutan gas diarahkan mencapai titik kondensasi, terutama dikerjakan pada polutan gas yang bertitik kondensasi tinggi dan penguapan yang rendah (Hidrokarbon dan gas organik lain).
4. Pembakaran. Mempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas Hidrokarbon yang terdapat di dalam polutan. Hasil pembakaran berupa Karbon Dioksida dan air. Adapun proses pemisahannya secara fisik dikerjakan bersama-sama dengan proses pembakaran secara kimia.
5. Reaksi kimia. Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan Belerang. Membersihkan gas golongan Nitrogen, caranya dengan diinjeksikan Amoniak yang akan bereaksi kimia dengan NOx dan membentuk bahan padat yang mengendap. Untuk menjernihkan golongan Belerang dipergunakan copper oksid atau kapur dicampur arang.
Sementara itu, pencegahan pencemaran udara berbentuk partikel dapat dilakukan melalui enam konsep :
1. “Membersihkan” (Scrubbing). Mempergunakan cairan untuk memisahkan polutan. Alat scrubbing ada berbagai jenis, yaitu berbentuk plat, masif, fibrous, dan spray.
2. Menggunakan filter. Dimaksudkan untuk menangkap polutan partikel pada permukaan filter. Filter yang dipergunakan berukuran sekecil mungkin. Filter bersifat semipermeable yang dapat dibersihkan, kadang-kadang dikombinasikan dengan pembersihan gas dan filter polutan partikel.
3. Mempergunakan presipitasi elektrostatik. Cara ini berbeda dengan cara mekanis lainnya, sebab langsung ke butir-butir partikel. Polutan dialirkan di antara pelat yang diberi aliran listrik sehingga presipitator yang akan mempresipitasikan polutan partikel dan ditampung di dalam kolektor. Pada bagian lain akan keluar udara yang telah dibersihkan.
4. Mempergunakan kolektor mekanis. Dengan menggunakan tenaga gravitasi dan tenaga kinetis atau kombinasi keduanya untuk mengendapkan partikel. Sebagai kolektor dipergunakan gaya sentripetal yang memakai siklon.
5. Program langit biru. Yaitu program untuk mengurangi pencemaran udara, baik pencemaran udara yang bergerak maupun stasioner. Dalam hal ini, ada tiga tindakan yang dilakukan terhadap pencemaran udara akibat transportasi (baca: kendaraan bermotor), yaitu: Pertama, mengganti bahan bakar kendaraan. Bahan bakar disel dan premium pembakarannya kurang sempurna sehingga terjadi polutan yang berbahaya. Dalam program lagit biru, hal ini dikaitkan dengan penggantian bahan bakar ke arah bahan bakar gas yang memberikan hasil pembakaran lebih baik. Kedua, mengubah mesin kendaraan. Mesin dengan bahan bakar disel diganti dengan mesin bahan bakar gas. Ketiga, memasang alat-alat pembersihan polutan pada kendaraan bermotor.
6. Menggalakan penanaman pohon. Mempertahankan paru-paru kota dengan memperluas pertamanan dan penanaman berbagai jenis pohon sebagai penangkal pencemaran. Sebab tumbuhan akan menyerap hasil pencemaran udara (CO2) dan melepaskan oksigen sehingga mengisap polutan dan mengurangi polutan dengan kehadiran oksigen.
Upaya penanggulangan pencemaran udara berupa :
1. Ditingkat rumah tangga, dapat berupa tidak membakar sampah di pekarangan, tidak menggunakan lemari es, tidak merokok di dalam ruangan.
2. Ditingkat wilayah, dapat berupa reboisasi, memelihara tanaman kota, tidak menebang hutan scara liar.
3. Ditingkat nasional, dapat berupa larangan insektisida berbahaya, keharusan membuat cerobnong asap pada pabrik, lokasi industri yang jauh dari lingkungan
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Sumber
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global, perubahan iklim dan deplesi ozon di stratosfer semakin meningkat.
Sumber
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan rapuh. Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global, perubahan iklim dan deplesi ozon di stratosfer semakin meningkat.
Kegiatan manusia
• Transportasi
• Industri
• Pembangkit listrik
• Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar)
• Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
Sumber alami
• Gunung berapi
• Rawa-rawa
• Kebakaran hutan
• Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
Sumber-sumber lain
• Transportasi amonia
• Kebocoran tangki klor
• Timbulan gas metana dari lahan uruk/tempat pembuangan akhir sampah
• Uap pelarut organik
Sumber alami
• Gunung berapi
• Rawa-rawa
• Kebakaran hutan
• Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
Sumber-sumber lain
• Transportasi amonia
• Kebocoran tangki klor
• Timbulan gas metana dari lahan uruk/tempat pembuangan akhir sampah
• Uap pelarut organik
Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
Studi ADB memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun 2015.
Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
Hujan asam
pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
• Mempengaruhi kualitas air permukaan
• Merusak tanaman
• Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
• Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
• Pencairan es di kutub
• Perubahan iklim regional dan global
• Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahri tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
Ada lima dasar dalam mencegah atau memperbaiki pencemaran udara berbentuk gas.
1. Absorbsi. Melakukan solven yang baik untuk memisahkan polutan gas dengan konsentrasi yang cukup tinggi. Biasanya absorbennya air, tetapi kadang-kadang dapat juga tidak menggunakan air (dry absorben).
2. Adsorbsi. Mempergunakan kekuatan tarik-menarik antara molekul polutan dan zat adsorben. Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap polutan. Berbagai tipe adsorben antara lain Karbon Aktif dan Silikat.
3. Kondensasi. Dengan kondensasi dimaksudkan agar polutan gas diarahkan mencapai titik kondensasi, terutama dikerjakan pada polutan gas yang bertitik kondensasi tinggi dan penguapan yang rendah (Hidrokarbon dan gas organik lain).
4. Pembakaran. Mempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas Hidrokarbon yang terdapat di dalam polutan. Hasil pembakaran berupa Karbon Dioksida dan air. Adapun proses pemisahannya secara fisik dikerjakan bersama-sama dengan proses pembakaran secara kimia.
5. Reaksi kimia. Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan Belerang. Membersihkan gas golongan Nitrogen, caranya dengan diinjeksikan Amoniak yang akan bereaksi kimia dengan NOx dan membentuk bahan padat yang mengendap. Untuk menjernihkan golongan Belerang dipergunakan copper oksid atau kapur dicampur arang.
Sementara itu, pencegahan pencemaran udara berbentuk partikel dapat dilakukan melalui enam konsep :
1. “Membersihkan” (Scrubbing). Mempergunakan cairan untuk memisahkan polutan. Alat scrubbing ada berbagai jenis, yaitu berbentuk plat, masif, fibrous, dan spray.
2. Menggunakan filter. Dimaksudkan untuk menangkap polutan partikel pada permukaan filter. Filter yang dipergunakan berukuran sekecil mungkin. Filter bersifat semipermeable yang dapat dibersihkan, kadang-kadang dikombinasikan dengan pembersihan gas dan filter polutan partikel.
3. Mempergunakan presipitasi elektrostatik. Cara ini berbeda dengan cara mekanis lainnya, sebab langsung ke butir-butir partikel. Polutan dialirkan di antara pelat yang diberi aliran listrik sehingga presipitator yang akan mempresipitasikan polutan partikel dan ditampung di dalam kolektor. Pada bagian lain akan keluar udara yang telah dibersihkan.
4. Mempergunakan kolektor mekanis. Dengan menggunakan tenaga gravitasi dan tenaga kinetis atau kombinasi keduanya untuk mengendapkan partikel. Sebagai kolektor dipergunakan gaya sentripetal yang memakai siklon.
5. Program langit biru. Yaitu program untuk mengurangi pencemaran udara, baik pencemaran udara yang bergerak maupun stasioner. Dalam hal ini, ada tiga tindakan yang dilakukan terhadap pencemaran udara akibat transportasi (baca: kendaraan bermotor), yaitu: Pertama, mengganti bahan bakar kendaraan. Bahan bakar disel dan premium pembakarannya kurang sempurna sehingga terjadi polutan yang berbahaya. Dalam program lagit biru, hal ini dikaitkan dengan penggantian bahan bakar ke arah bahan bakar gas yang memberikan hasil pembakaran lebih baik. Kedua, mengubah mesin kendaraan. Mesin dengan bahan bakar disel diganti dengan mesin bahan bakar gas. Ketiga, memasang alat-alat pembersihan polutan pada kendaraan bermotor.
6. Menggalakan penanaman pohon. Mempertahankan paru-paru kota dengan memperluas pertamanan dan penanaman berbagai jenis pohon sebagai penangkal pencemaran. Sebab tumbuhan akan menyerap hasil pencemaran udara (CO2) dan melepaskan oksigen sehingga mengisap polutan dan mengurangi polutan dengan kehadiran oksigen.
Upaya penanggulangan pencemaran udara berupa :
1. Ditingkat rumah tangga, dapat berupa tidak membakar sampah di pekarangan, tidak menggunakan lemari es, tidak merokok di dalam ruangan.
2. Ditingkat wilayah, dapat berupa reboisasi, memelihara tanaman kota, tidak menebang hutan scara liar.
3. Ditingkat nasional, dapat berupa larangan insektisida berbahaya, keharusan membuat cerobnong asap pada pabrik, lokasi industri yang jauh dari lingkungan
Langganan:
Postingan (Atom)